Sebab-sebab yang membuat sang anak menjadi Acuh

Kali ini gue bakal memberikan sebab-sebab seorang anak menjadi acuh terhadap orang tua maupun orang terdekatnya. Mengapa gue kepengen ngebahas hal ini, karena gue prihatin dengan berbagai kasus yang muncul d media massa maupun di kehidupan keseharian gue yang banyak mendengar para orang tua mengeluh dengan sikap anaknya yang menjadi acuh dan juga mendengar bahwa seorang anak mengeluh tidak memiliki hubungan baik dengan orang tua mereka. Ok, gue to the point ajah yah sobat Donny…
Berikut adalah sebab anak yang menjadi acuh.

1.       Bentuk Protes Terhadap hal yang tidak anak sukai.

Seumpama, seorang anak yang di janjikan untuk dibelikan hp yang sang anak inginkan, namun setelah sekian lama janji tersebut tak kunjung datang. Sehingga sang anak menjadi kecewa terhadap orangtua. Sehingga kerap terjadi sang anak menjadi acuh dengan tidak melakukan apa yang diperintahkan oleh orang tuanya.. gue sering ngalamin hal ini, hihhihi..(curhat dah)

2.       Sebagai cara mencari perhatian atau sebagai bentuk kekecewaan

Dalam suatu kejadian, seorang anak yang merasa kecewa dengan orangtuanya yang sering sibuk dengan urusan kantornya dan jarang pulang ke rumah. Untuk mendapatkan perhatian dari orangtuanya, biasanya anak membuat masalah dilingkungannya seperti di sekolah. Sehinggah sang orangtua pun akan mengajarkan etika pada anaknya. Tujuan sang anak pun berhasil karena mampu mendapatkan perhatian dari orangtuanya.

3.       Orangtua tidak konsisten

Aturan yang diterapkan orangtua yang tidak konsisten membuat sang anak menjadi mengabaikan apa yang dikatakan orangtuanya. Contohnya, orangtua menerapkan aturan untuk jadwal menonton tv atau bermain game, namun aturan itu terkadang dijalankan dan terkadang tidak. Pada ujungnya sang anak menjadi bingung  apakah aturan tersebut benar-benar diterapkan atau tidak. Sehingga pada saat sang orangtua menyuruh anaknya untuk berhenti menonton tv dan mulai istirahat, sang anak tidak mengabaikan perintah tersebut dan terus menonton tv.

4.       Orangtua tidak suka mendengarkan anak.

Ada orangtua yang sering bicara atau menegur, menyuruh hingga harus berkali-kali bahkan berteriak menyuruh sang anak untuk mendengar atau menuruti sang orangtua. Di sisi lain, anak bolak-balik mengeluh atau membutuhkan sesuatu, tapi tidak pernah didengar atau ditanggapi  oleh sang orangtua. So, bagamana mungkin sang anak mau mendengarkan orangtua dengan baik, sementara sang orangtua tidak memberikan anak contoh mengenai bagaimana menjadi pendengar yang baik?

5.       Orangtua terlalu memanjakan keinginan anak

Tertera di dalam kamus gue, segala yang berlebihan itu tidak baek. Sama seperti point ini, terlalu memanjakan sang anak kerap diartikan sebagai kasih saying terhadap orangtua terhadap sang anak, namun perlu diingat, apabila suatu saat sang anak mengalami rasa kecewa dan sakit hati, maka sang anak akan bertindak kurang ajar, seperti memarahi orangtuanya, membentak, mengejek, memukul dan yang paling ekstrim adalah membunuh orangtuanya.( ih seremm, auuuuww) so, tindakan manja memang sangat dibutuhkan sang anak, namun sang orang tua mesti memberikan porsi secukupnya terhadap anaknya(tidak berlebihan).

6.       Anak memiliki masalah emosional atau stress

Ketika anak mengalami masalah dan emosi tidak stabil, sang anak akan berperilaku negatif. Salah satunya tidak mau mendengarkan orangtua bahkan orang terdekatnya. Bias juga karena tuntutan orang tua yang berlebihan terhadap sang anak, seperti halnya sang orang tua menginginkan sang anak untuk menjalani berbagai macam les atau kegiatan-kegiatan lainnya. Hal ini membuat sang anak kelelahan dan akhirnya menolak semua yang disarankan oleh orangtuanya, karena menganggap orangtuanya selalu membuatnya lelah..

Itulah mungkin ulasan yang dapat gue berikan terhadap sobat donny, namun 1 yang mesti kita ingat. JANGANLAH KITA DURHAKA TERHADAP ORANG TUA KITA, KARENA TANPA ORANGTUA KITA TIDAK BAKALAN ADA DI SINI, TIDAK BAKALAN MEMBACA BLOG GUE YANG KEREN INI ( narsis abizzz).. so, saling mengertilah antara anak dan orangtua dan sebaliknya. Itulah kunci kebahagiaan sesungguhnya. The end..